Jus Apel: Solusi Alternatif untuk Mencegah Obesitas

Irregular dan tidak terkendali pola makan memiliki dampak buruk pada kesehatan. Perilaku ini dapat menyebabkan dampak signifikan, terutama obesitas. Mengapa? Karena makan berlebihan yang dikombinasikan dengan aktivitas fisik yang minimal. Akibatnya, tubuh cenderung membesar dan bertambah besar karena mendapatkan berat badan berlebih.

Itu bukan tanda yang baik, seperti yang dirujuk oleh NHS (Situs Informasi Kesehatan), yang menyoroti beberapa penyakit yang terkait dengan obesitas, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, kanker, dan stroke.

Laporan Konsekuensi Kesehatan dan Ekonomi dari tantangan global yang akan datang menyatakan bahwa penyakit terkait obesitas kini menjadi salah satu penyebab kematian teratas secara global, kecuali di Afrika Sub-Sahara. Data terbaru menunjukkan bahwa sejak tahun 1975, obesitas hampir tiga kali lipat dan sekarang menyebabkan 4 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.

Tidak heran orang sekarang fokus pada menjaga gaya hidup sehat. Mereka tidak hanya memperhatikan ukuran porsi tetapi juga jenis makanan yang mereka konsumsi, berusaha menghindari makanan berlemak, ber gula, atau berminyak berlebihan.

Banyak orang memilih untuk mengontrol asupan makanan mereka untuk menjaga tubuh tetap sehat. Sebagai contoh, terjadi peningkatan konsumsi jus buah-buahan sehat. Menurut Statista, pendapatan di pasar jus di rumah mencapai US$81.4 miliar pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang diharapkan sebesar 5.27% (CAGR 2024-2028). Di pasar jus, volume di rumah diharapkan mencapai 34.2 miliar liter pada tahun 2028, dengan pertumbuhan volume yang diproyeksikan sebesar 1.2% pada tahun 2025.

Hampir semua buah dapat dikonsumsi oleh masyarakat baik langsung dimakan atau diolah menjadi jus. Salah satu buah yang paling populer adalah apel. Menurut Maximize Market Research, pada tahun 2022, rasa apel akan menjadi yang kedua setelah jus jeruk.

Selain itu, studi lain juga menemukan hasil yang sama, dengan jus apel menjadi salah satu favorit untuk dikonsumsi. Impactful Insight (IMARC) mencatat bahwa jus apel adalah salah satu rasa yang disukai oleh masyarakat.

Selain rasanya yang lezat, apel juga memiliki manfaat kesehatan. Jurnal yang berjudul Apple-Derived Pectin Modulates Gut Microbiota, Improves Gut Barrier Function, and Attenuates Metabolic Endotoxemia in Rats with Diet-Induced Obesity menjelaskan bahwa apel dapat meningkatkan sistem pencernaan untuk mencegah obesitas.

Mengingat bahwa obesitas dan gangguan metabolik terkait disebabkan oleh kombinasi genetika, pola makan yang tidak sehat, dan gaya hidup, penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa gangguan pada mikrobiota usus, terutama rasio phylum Bacteroidetes terhadap Firmicutes, erat kaitannya dengan obesitas dan gangguan metabolik.

Sementara itu, jus apel, ketika diolah, tetap mempertahankan manfaat yang sama seperti apel utuh. Jurnal yang berjudul Health Benefits of Apple Juice Consumption: A Review of Intervention Trials on Humans, yang diterbitkan oleh Multidisciplinary Digital Publishing Institute, menjelaskan bahwa apel kaya serat.

Serat adalah polisakarida yang tidak dapat dicerna yang dapat memberikan manfaat kesehatan positif melalui perjalanannya ke saluran pencernaan. Ada hubungan yang kuat antara konsumsi serat pangan dan penurunan beberapa penyakit dan gangguan, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, gangguan gastrointestinal, dan kanker.

Sebagai kesimpulan, jus apel juga berperan dalam mencegah obesitas dan dapat meningkatkan kesehatan pencernaan. Jika Anda tertarik, Anda dapat mengonsumsi ekstrak apel yang diolah menjadi minuman jus yang sehat.

Bagi yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang bahan baku yang digunakan atau meminta formulasi, Anda dapat menanyakan melalui situs web kami di ptsml.id atau mengunjungi akun Instagram kami @ptsml_indonesia. #ptsmlIndonesia #bahanbaku #bahanpangan #apel