Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) Ekspansi Bisnis ke Industri Vape dan Tembakau

JAKARTA, investor.id - PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) merambah bisnis ke Industri vape dan tembakau sebagai distributor bahan baku flavor untuk bisnis liquid vape dan memasarkan bahan baku flavor oleoresin di Indonesia. Dengan adanya ekspansi ini, perseroan optimistis mampu mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 50%. 

Direktur Utama Sinergi Multi Lestarindo (SMLE) Siu Min menjelaskan, keseriusan ekspansi bisnis ini dibuktikan perseroan melalui kerjasama dengan salah satu supplier fragrance dan flavor terbesar dari Guangzhou, China, yaitu City Flower, yang dikenal memiliki inovasi dan teknologi yang canggih untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat diterima oleh masyarakat, dengan harga yang dapat bersaing dengan kompetitor.

Hal itu, lanjut Siu Min, akan didukung dengan tim technical support yang dapat memberikan solusi dari formulasi yang dibuat oleh SMLE. “Dengan adanya ekspansi ini, perseroan optimis target penjualan yang ditetapkan dapat tercapai bahkan terlampaui, mengingat hampir 90% sampel yang diberikan kepada calon pelanggan SMLE telah diterima dengan baik di pasar Indonesia,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (3/3/2024).

Siu Min mengatakan, pada saat tercatat di bursa pada Januari lalu, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 50%. Hal itu akan tercapai didukung dengan optimisme pasar pengguna vape di Indonesia yang terus meningkat, sekaligus menciptakan peluang bisnis bagi produsen liquid vape.

Berdasarkan informasi dari sejumlah sumber, industri vape di Indonesia menghasilkan pendapatan sekitar Rp. 5,6 triliun rupiah pada tahun 2023, mewakili laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 2.77% selama periode 2023-2028.

Data tersebut, memberikan peluang pertumbuhan yang besar bagi SMLE pada tahun 2024, karena telah dilakukan implementasi uji coba produk oleh produsen sejak kuartal III 2023 yang nantinya dapat diterapkan di tahun ini. Agar ekspansi semakin lancar, SMLE juga aktif berinteraksi dengan komunitas dan produsen vape, termasuk ikut berpartisipasi di sejumlah pameran vape di Jakarta.

“Langkah ini menunjukkan komitmen SMLE untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk flavor kepada produsen,” ujar dia.

Tidak hanya fokus di industri vape semata, perseroan juga mulai memperluas ke bisnis industri tembakau. Saat ini, perseroan telah menargetkan sekitar 720 industri pengolahan tembakau di Indonesia sebagai pasar potensial untuk memasarkan bahan baku flavor dan produk sejenisnya yaitu oleoresin yang dapat menjadi campuran ke dalam produk tembakau.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri pengolahan tembakau atau rokok sebesar Rp 86,11 triliun pada 2023. Nilai tersebut meningkat 4,8% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 82,17 triliun.

“Harapannya bahwa dalam dua tahun ke depan, kontribusi omset dari bisnis flavor dan oleoresin dapat meningkat tiga kali lipat dari saat ini. Untuk mencapai itu, perlu dilakukan uji coba produk yang lebih luas agar dapat diterima oleh produsen” kata Siu Min.

Siu Min berharap, ekspansi bisnis tersebut dapat berjalan dengan cepat sebagaimana yang terjadi pada industri vape saat ini. Tidak hanya itu, SMLE terus melakukan berbagai upaya untuk mencari peluang dan terus melakukan ekspansi lainnya, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja di tahun 2024.

“Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab perseroan kepada para stakeholders yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, karena saat ini pendapatan SMLE bersumber dari ketiga segmen specialty chemical atau bahan kimia khusus produk kosmetika, makanan dan minuman, serta kimia industri ” pungkas Siu Min.